Jumat, 30 November 2012

pesan khutbah jumat, 30 nov 12

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 01.17 | Label : | 0 Comments
Pesan hari ini, ustadz yang menyampakaikan khutbahnya di Masjid UMY

وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ مِن قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُواْ وَجَاءتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ وَمَا كَانُواْ لِيُؤْمِنُواْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ
[10:13] Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa

Dengan menyetir ayat tersebut  ustadz tadi menjelaskan betapa pentingnya berbuat kebaikan untuk menjaga  kemaslahatan hidup bersama. Iman menentukan perbuatan dan  perkataan kita semua. Apalagi kita sebagai muslim  hidup ini jelas SOP-nya. Oleh karena itu perlu dijaga 3 hal  agar kondisi masyarakat dan tatanan sosial mencapai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, ’al mu’minunal haq’ mesti membumi dalam ujud ibadurrahman. Tiga hal tersebut adalah :

Pertama, kaum muslimin harus mampu menjadi mukmin yang JUJUR, karena sesungguhnya jujur akan membawa kebaikan bersama, dan nilai kebaikan menjadi deposito masuk ke Syurga. Allah akan memonumentalkan orang jujur tersebut disisi-Nya ”Sidiqan” Realita kehidupan dewasa ini kejujuran menjadi makhluk langka. Bahkan ada teman saya mengatakan, ’jujur hancur’ yaitu atasan dan teman sejawat akan berusaha menyingkirkan. Keberadaannya dianggap sebagai handicap mereka. Hal ini yang disinyalir dengan jaman EDAN.

Kedua, kaum muslimin agar segera meninggalkan virus kadzab,  bohong alias dusta. Dusta laksana virus macro, troyan, atau .... yang lainnya dalam komputer yang setiap saat akan mengembang terus menerus sebelum dihambat oleh anti virus.Oleh sebab itu Nabi SAW sendiri menyatakan bahwa bohong akan menjurus ke keburukan yang bertumpuk dan keburukan itu membuatkan jalan tol ke neraka. Hidup dengan kebohongan sama dengan sedang menyalakan api neraka.

Ketiga, kaum muslimin harus benar-benar menjaga dari perbuatan dzalim. Perbuatan dzalim ini dapat membinasakan tatanan hidup sebagai manusia. Bahkan mungkin segera mengundang adzab Allah yang pedih. Menganiaya sesama adalah perbuatan yang dilarang keras dalam Islam. Orang yang didzalimi doanya kepada Allah tanpa penghalang. Kita jangan lupa sesudah membaca Tasyahud awal berdoa ”Allahumma inni dzalamtu nafsi dzulman katsira walayaghfirudzunuba illa anta faghfirli maghfiratan min’indika arhamni innaka antal ghafururahim”

Kamis, 29 November 2012

PUISI : MENANTI PASTO

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 19.52 | Label : | 0 Comments

MENANTI PASTO

Mataharipun enggan tersenyum
Rintik hujan malas berhenti
Kota Jogya laksana tomat ranum
Agung tidak terperi
Satu dua langkah kaki mengayun datar, terjal pedal mengganjal
Rujukan anak negeri agar tidak lupa diri
Istri, anak tersayang menanti dengan pasti bahwa suami, ayah tambah budi
Teriring doa untuk semua
Usaha pasti
Belajar pasti
Lelah, payah, susah, pasti dilalui
Untuk memperoleh gelar MSI….( zukra, 30 November 2012, Jumat: 10.50)

Rabu, 28 November 2012

Hari-hari awal diesdua

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 18.38 | Label : | 0 Comments

Permulaan

Sungguh bahwa belajar merupakan jihad. Belajar mengeluarkan segenap kemampuan dan bakat yang ada dalam diri kita. Hampir mustahil  berhasil dalam belajar tanpa kesungguhan. Nabi sendiri menyatakan dalam hadisnya bahwa siapa yang berangkat dengan kesungguhan untuk belajar kemudian meninggal dalam perjalanan maka ia termasuk fisabilillah. Betapa besar sesungguhnya makna belajar bagi kita semua. Karena memang belajar tidak ada habis-habisnya.  Semakin kita tahu, maka semakin banyak yang belum tahu, diatas langit masih ada langit. “nur ‘ala nur” cahaya diatas cahaya. Luar biasa, belajar.  Belajar tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, apalagi usia.

Meskipun usia sudah memasuki waktu dzuhur, belajar tidak ada halangan. Belajar diusia kita ibarat melukis diatas air, sulit kenyataanya. Namun kesungguhan ini mungkin yang akan memberikan jalan sehingga air bukan lagi dilukis tapi dialirkan ke sawah petani dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Hari pertama kita diruang ber-AC, tempat duduk letter U, duduk 23 mahasiswa pasca UMY dari berbagai daerah. Dari Kalimatan  6 orang mahasiswa, Papua 1 orang, Sorong 1 orang, lainnya dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Mereka luar biasa hebat-hebat, dari cara berbicara hingga ketika belajar bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Mereka berkemampuan bahasa asing luar biasa. Sungguh, ternyata saya tidak ada apa-apanya di ruang ini. Mengapa? Mungkin saya sudah cukup lama tidak bersentuhan dengan materi yang sedang kita hadapi. Rutinitas pekerjaan dan kegiatan -yang kurang belajar dan inovatif, mungkin ini penyebabnya.
Permulaan ini mudah-mudahan membangkitkan diri saya agar mampu meningkatkan kemampuan secara keilmuaan maupun keislaman sehingga pada akhirnya akan bermuara pada kebaikan bersama di keluarga dan masyarakat. Inilah yang kemudian menjadi inspirasi saya mengapa saya  harus belajar keras dan harus bisa. Tidak ada yang tidak bisa, hanya orang-orang yang malaslah yang tidak bisa. BISA PASTI BISA. BISA PASTI BISA, Bismillahirahmanirahim. (Kamis, 29-11-2012)




Selasa, 20 November 2012

Love Story

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 15.32 | Label : | 0 Comments
 LOVE STORY

Menemukan apa yang diimpikan dari dalam lubuk hati yang paling dalam membuatku bahagia. Sejak kecilku penuh liku, pehatian kepada aku dan saudaraku berjalan apa adanya. Bahkan ayah sendiri sering mengingkan anak-anaknya tidak perlu pendidikan tinggi-tinggi. Cukup sekolah dasar. Sekolah tinggi juga sama saja jadi pekerja. Lebih baik melakukan pekerjaan yang menghasilkan terutama membantu beban ekonomi keluarga. 

Keluargaku sebenarnya tidak miskin-miskin sekali. Mungkin tergolong keluarga berada di desa ini. Delapan bersaudara, kakak-kakakku semua tamat sekolah dasar saja. Mereka menurut apa yang dinasehatkan ayah. Syukur adikku lulus SMA. Ia sekarang menjadi pejabat desa. Sekarang ia menjadi keluarga terpandang, alias mampan. Meskipun dulu, sayalah yang mengajak adikku melanjutkan SMP ke Yogyakarta. 

Nekad, watak saya ini, hingga ke Yogyakarta tanpa pengetahuan, bekal sedikitpun. Hanya  mengikut teman. Ia tinggal ditempat orang dan melanjutkan di Madrasah Masithah Yogyakarta. Sekolah ini sangat  strategis, karena di tengah kota, di Jln. Achmad Dahlan, diperempatan jalan. Sekolah masuk sore. Tentu, teman saya ini pagi-pagi mengerjakan tugas sehari-hari. Markun, ia seorang yang semangat dan pekerja keras. Maaf, setelah sampai di Yogyakarta, saya sangat sulit berjumpa dengan dia. 

Setiba di Yogya saya  mencari seorang mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta yang pernah penelitian di desa saya. Ia adalah Endang. Ia tinggal di kos khusus perempuan. Entah, dimana ?saya lupa. Yogyakarta yang ramah, dengan bapak tukang becak yang mengantarkan saya ke kos tersebut. Allahu akbar terdengar adzan maghrib. Saya ketemu dengan mbak Endang. Saya ceriterakan semua apa yang ada dalam benak saya tumpah ruah, bingung. Saya lihat raut wajahnya, sepertinya bingung. Wah, ….

Begitu selesai saya mengerjakan shalat maghrib. Terdengar bunyi motor berhenti di depan rumah. Assalamu’alaikum, ia berdiri di depan pintu. Kami serentak menjawab, wa’alikum salam. Hitam, besar, berkaca mata, berewok, melempar senyum menyapa dengan mengulurkan tangan Gondo, ucapnya. Tidak seberapa lama berbincang. Saya diajak dia membonceng motor honda 70 berwarna merah. Mengelilingi kota yogyakarta, berhenti di lesehan gudeg yogya. Kemudian,  kami makan malam bersama sambil berceritera. Sedang, saya sendiri baru kali ini  makan gudeg Yogya, enaak tenan.

Pukul 09.30, kami tiba di Gang Parkit no. 24B, diperempatan Gedongkuning, dibelakang warung. Ternyata, markas TMS07 Yogya, Sekretariat pecinta alam. Saya tinggal di rumah ini bersama tiga mahasiswa UPN Veteran. Gondo, Musa dan Rudy, mereka masing-masing berlainan jurusan. Mas Gondo kuliah di program studi Teknik Perminyakan, Mas Musa kuliah di program studi Teknik Geologi, sedang Mas Rudy kuliah pada program studi Teknik Kimia.

Karena keterbatasan pengetahuan, pilihan sekolah yang saya minta adalah SPG dan PGA. Kami seharian putar-putar Yogya mencari sekolah ditemani Mas Musa, Akhirnya, setelah mendekati waktu dzuhur kami menemukan sekolah di jalan Magelang km 4. Saya mendaftar di sekolah ini. Saya mengikuti prosedur mendaftar, tes, lulus, kemudian, saya sah menjadi siswa PGAN Yogyakarta kelas I D.
Bayangkan, dari Gedongkuning sampai ke PGAN di Jln. Magelang sangat jauh, ditempuh melalui sepeda mini, dipinjami oleh Mbak Peni-adiknya Mas Gondo. Kugayuh terus bersemangat menuju ke sekolah. Saya tak merasa lelah sedikitpun. Saya melihat masa depan. Saya melihat tantangan, kugayuh-kugayuh sepeda itu, terus, sesekali rantai hingga putus. Saya menuntun sepeda sejauh 4-5 km. Tetapi tak pernah merasa letih. Berangkat pukul 06.00, pulang pukul 15.00.

Semester awal saya masih belajar apa adanya, belum menemukan cara belajar yang baik. Saya sangat asyik menikmati perjalananku ke sekolah. Belajar dan mengerjakan tugas saya kerjakan dengan penuh semangat. Bahkan aktif di organisasi dan beberapa ekstrakurikuler. Tulisan-tulisan saya sering terpajang di papan mading. Balada siBodong, ingat betul tulisan ini yang terpampang di mading. Prestasi akademik, masih masuk 10 besar. Besama teman di sie madding OSIS saya membuat majalah pelajar. Majalah Muntasyirul Ulum terbit setiap 4 bulan.  Beberapa tulisan pernah saya tulis disana. Kadang, saya pulang dah larut sore. Bahasa Inggris 3 hari dalam seminggu saya tidak pernah absen. Pencak silat sinar putih sekali dalam seminggu. Belum kegiatan keislaman yang padat. Mengisi ceramah pengajian di radio ARma11. Tapi saya menyadari keterbatasan yang dihadapi. Disamping itu saya harus mencukupi hidup saya dengan menjadi loper koran. Setiap menjelang maghrib sampai isya saya mengantar koran kepada pelanggan di sekitar Gedong Kuning. Lumayan, cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. Ada peristiwa yang senantiasa saya ingat, ketika saya mengantar koran, seorang pelanggan Pak Burhan sering mengajak saya duduk dan bertanya tentang diri saya, ia nampak merasa simpati apa yang saya lakukan, ia sering memberi saya makan malam.

Bukan sekedar loper koran, bada’ isya saya berjualan  bensin, rokok dan makanan kecil, kios kecil itu pemberian Mas Gondo, melanjutkan usahanya. Kios tersebut di Jalan Kusumanegara dekat kebun binatang Gembiraloka. Sepeda buntut harga Rp 19.000,- hasil tabungan sebagai loper koran. Bahkan yang paling menggembirakan saya, dalam rangka hari ulang tahun harian suara merdeka, saya terpilih loper koran yang mendapatkan beasiswa Rp 120.000.  Uang tersebut sangat berharga hingga saya selesai sekolah, malah menjadi bekal hingga kuliah.

Yang membuatku

Mas Gondo sebutan akrabnya, mahasiswa teknik perminyakan UPN Veteran. Tinggi,  besar, berkacamata, berewok (jambang sampai kemuka subur dan lebat). Ia sering mengisi otak saya yang kosong. Kerja keras, pemikiran kedepan terdengar ditelinga saya. Ia termasuk mahasiswa yang idealis sulit untuk dipengaruhi. Pemikiran-pemikiran tentang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menjadi focus yang serius. Ia aktif di LSM lingkungan hidup. Meskipun kadang saya sendiri tidak paham apa yang dimauinya. Sebenarnya dialah yang membentuk karakter bekerja dan berfikir. Pelajaran pertama bahwa menjadi orang yang sukses adalah orang yang bermanfaat bagi semua, tidak berbuat sesuatu yang sia-sia.
Mas Musa, secara fisik ia adalah yang sempurna, kulit putih, tinggi, berkumis, cakep. Mahasiswa teknik geologi UPN Veteran Yogyakarta. Ia termasuk motivator hebat, dialah yang membuka mata saya lebar-lebar untuk menghadapi hidup. Gambaran tepat seperti Mario Teguh Golden Ways. Bersama dia saya membuka kios di lantai III pasar Beringharjo Yogyakarta selama 1 tahun. Teknik berdagang dalam usaha ini sungguh masih amatir, selama setahun tidak banyak hasil yang di dapat. Sedang saya termasuk mahasiswa cukup padat kegiatan, pagi kuliah, siang ke pasar/toko, sore mengajar door to door, pengajian, aktiv dikegiatan mahasiswa yaitu IMM dan HMI. Kesemua harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar segera cepat selesai kuliahnya. Mas Musa orang yang saya kagumi, disamping motivasinya, juga finansialnya tidak terhitung membantu kebutuhan hidup saya. Pelajaran kedua bahwa lebih baik banyak bekerja meskipun gagal dari pada hanya berbicara.(BERSAMBUNG)

Senin, 17 September 2012

Materi : Kultum

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 16.57 | Label : | 0 Comments


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
 

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ

Bapak dan Ibu guru yang saya hormati,
Kakak-kakak SMA Muhammadiyah yang saya hormati, dan
Teman-temanku yang saya sayangi
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan segalanya kepada kita termasuk kesahatan dan keimanan
Shalawat atas Nabi Muhammad SAW sebagai  tauladan kita semua
Topik kultum siang ini adalah Raihlah Empat Anugerah Allah

Ada empat anugerah Allah, yang jika keempat-empatnya menghiasi seseorang, maka sungguh iaseseorang telah mendapatkan kebaikan dunia-akhirat yang lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan apa yang diusahakan.

Pertama, lidah yang berdzikir. Banyak orang mukmin lupa berdzikir, Allah SWT telah memerintahkan dalam banyak firman-Nya. Pengingatan yang besar kita lakukan melalui rangkaian shalat lima waktu dan shalat sunah, sedangkan pengingatan yang kecil adalah melalui dzikir dan syukur.

Kedua, hati yang bersyukur. Dzikir dan syukur adalah dua aktivitas yang sangat dekat. Mereka yang berdzikir sama dengan mensyukuri nikmat Allah, sebaliknya mereka yang pandai bersyukur sebenarnya sedang mengimplementasikan makna dzikir kepada Allah.

Orang-orang yang pandai bersyukur adalah mereka yang tidak terputus ibadahnya, sebab syukur mereka sudah tidak terbatas lagi jumlahnya sehingga ibadahnya kepada Allah SWT pun pada fase menikmati yang sunah seperti wajib.

Ketiga, pribadi yang sabar terhadap berbagai cobaan. Dunia adalah ladang menuju kehidupan akhirat. Oleh karenanya, tidak akan ada kehormonisan dan kedamaian abadi di dunia. Kunci untuk menjadikan masa depan dunia yang lebih baik adalah berbuat kebaikan dan bersabar. Karena itu pula kehidupan seorang mukmin harus senantiasa menakjubkan karena mereka bersabar dan menerima dengan ikhlas apa pun ketentuan Allah SWT yang didasari dengan prinsip menjadi lebih baik.

Keempat, bagi seorang suami adalah: isteri yang shalihah yang tidak pernah berkeinginan untuk mengkhianati suaminya baik terhadap dirinya maupun harta suaminya. Isteri ‘model’ ini adalah kebaikan yang terwariskan oleh keluarganya yang harus kita pilih.

Kita lantas menjadikannya lebih shalihah lagi dengan pendalaman dan implementasi agama sehingga membahagiakan jika di pandang, taat pada suaminya, memelihara anak-anak dan harta suaminya pada saat suaminya tidak di rumah. Dan bagi para isteri, adalah: suami yang shalih yang berkemauan dan berkemampuan untuk selalu menjadi ‘imam’ (pemimpin) bagi isterinya, dan bukan menjadi ‘penguasa’. Hingga keduanya (suami-isteri) bisa berkolaborasi untuk menjadikan diri mereka sebagai uswah hasanah bagi semuanya, utamanya bagi anggota keluarganya.

Dan, semua akan kita peroleh jika ‘kita’ sanggup’ untuk berupaya membangun kesediaan untuk selalu ‘dekat’ dengan Allah, dengan memelihara ‘ketaataan kita’ kepada Allah, di mana pun dan kapan pun kita berada.

Katakan sekarang juga: “Aku Bisa!” (dikutip dari tulisan Ust. Muhsin Hariyanto)
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Best Patner

Copyright © 2012. ZUKRA SMPN3PPU - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Blog Bamz