PENGARUH TAUHID
Tauhid is the bedrock of islam, its fondation its essence.
Tauhid adalah akar landasan Islam, dasarnya dan pokoknya.
Pengaruh tauhid memancar dalam segala bidang kehidupan,
membentuk jiwa dan pendirian yang kuat, melenyapkan keragu-raguan, membebaskan
manusia dari segala macam perhambaan dan dominasi.
Abul A’la Maududi, seorang pemikir muslim terkemuka
menyimpulkan pengaruh tauhid sebagai berikut :
1.
Tauhid menjauhkan manusia dari pandangan yang
sempit dan picik
2.
Tauhid menanamkan kepercayaan terhadap diri
sendiri dan tahu harga diri
3.
Tauhid menumbuhkan sikap rendah hati dan hidmat
4.
Tauhid membentuk manusia menjadi jujur dan adil
5.
Tauhid menghilangkan sifat murung dan putus asa
dalam menghadapi setiap persoalan
6.
Tauhid membentuk pendirian yang teguh,
kesabaran, ketabahan dan optimisme
7.
Tauhid menciptakan sikap hidup damai dan ridha
8.
Tauhid menanamkan sifat satria dan semangat berani,
tidak gentar menghadapi resiko, bahkan tidak takut mati
9.
Tauhid membentuk manusia menjadi patuh, taat dan
disiplin menjalankan peraturan-peraturan ilahi.
Fungsi tauhid
1. Membebaskan
manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua makhluk.
Sampai sekarang
masih banyak manusia, termasuk umat muslim yang cenderung mengikuti tradisi dan
keyakinan nenek moyangnya. Tidak hanya itu, mereka juga banyak yang menyerah
dan tunduk begitu saja kepada para pemimpin mereka, tanpa daya fikirr kritis
serta keberanian untuk mengkritik. Padahal Al- Qur’an telah mengingatkan bahwa
orang- orang yang tidak bersikap kritis terhadap para pemimpin mereka akan
kecewa dan mengeluh di hari akhir.
Firman Allah SWT
SWT :
يَوْمَ تُقَلَّبُ
وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا
الرَّسُولَا [٣٣:٦٦]
وَقَالُوا رَبَّنَا
إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا [٣٣:٦٧]
“Pada hari ketika muka
mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya,
andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). ".( QS. Al- Ahzaab : 66-67).
Fungsi ini
dirujukkan pada kalimat “LailaahaillAllah SWT” ( tidak ada
Tuhan selain Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi
manusia. Dengan mengucapkan “ tidak ada Tuhan selain Allah” berarti
seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa sebagai Kholiq, maka
umat muslim mengemban tugas untuk melaksanakan “ tahrirunnasi min
‘ibadatil ‘ibad ila ‘ibadatillahi ” atau membebaskan
manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.
2. Menjaga manusia
dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan
kesenangan- kesenangan sensual belaka.
Suatu kehidupan
yang didedikasikan pada kelezatan sensual, kekuasaan, dan penumpukan kekayaan
dapat mengeruhkan akal sehat dan menghilangkan pikiran jernih. Sebenarnya telah
dengan tajam Al- Qur’an menyindir orang-orang seperti ini.
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ
وَكِيلًا [٢٥:٤٣]
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا [٢٥:٤٤]
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi
pemelihara atasnya?
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau
memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”.( QS. Al- Furqon : 43-44)
3. Sebagai frame
of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maksudnya ialah
bahwa tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam menemukan hakikat kebenaran
mengenai segala yang ada di alam semesta ini pada seginya yang abstrak,
potensial, maupun yang konkret. Sehingga manusia tidak melampaui batas dalam
pemahaman suatu keilmuan yang membuat dirinya lalai dan merasa benar hingga
akhirnya membawa mereka kepada kesombongan yang pasti berakhir dengan
kehancuran. Contoh Hitler dengan tentara Nazinya, dengan ilmunya Hitler merasa
bahwa gagasan yang dia miliki mampu membawa umat manusia menuju peradaban yang
lebih maju, namun karena ilmu tersebut tidak dilandasi dengan Aqidah, maka yang
terjadi adalah kehancuran rezim yang dimilikinya.
4. Sebagai pondasi
keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh umat
manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
Dengan
menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan perintah
yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup yang tak
terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang memiliki
kekuatan maupun kekuasaan selain Ilahirabbi.
5. Mengajarkan
kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaran
intelektual mereka.
Dengan kata
lain, kita meyakini bahwa semua aktivitas yang kita lakukan maupun kejadian
yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan
sempurna oleh-Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui
segala hal yang ghoib ( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun
yang tampak, Dia lah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain
Dia. Dengan demikina akan terwujud keyakinan yang kukuh dan konsekuen, sehingga
tidak mudah terombang ambing oleh perkembangan zaman dan tidak terpenaruh
keyakinan yang menyesatkan.
Dengan
Tauhid, manusia tidak saja akan bebas dan merdeka, tetapi juga akan sadar bahwa
kedudukannya sama dengan manusia manapun. Tidak ada manusia yang lebih superior
atau inferior terhadap manusia lainnya. Setiap manusia adalah hamba Allah yang
berstatus sama. Jika tidak ada manusia yang lebih tinggi atau lebih rendah
daripada mnusia lainnya di hadapan Allah, maka juga tidak ada kolektivitas
manusia, baik sebagai suatu suku bangsa ataupun suatu bangsa , yang lebih
tinggi atau lebih rendah daripada suku bangsa atau bangsa lainnya. Semuanya
berkedudukan sama di hadapan Allah SWT. Yang membedakan hanyalah tingkat
ketakwaan pada Allah SWT.