Selasa, 10 Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 22.25 | Label : | 0 Comments
BAB I PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan di SMP berlandaskan Pancasila, UUD tahun 1945 dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pancasila peningkatan imtaq merupakan penjabaran dari sila pertema, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam UUD 1945, uapaya ini selaras dengan semangat yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, ”Atas berkat rahmat ﷲ Yang Maha Kuasa...”. Pernyataan ini mengandung pesan bahwa berdirinya Republik Indonesia dilandasi semangat Ketuhanan Yanga Maha Kuasa bersama-sama dengan keinginan luhur yang mendorong bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan dipertegas lagi dalam mendorong bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan dipertegas lagi dalam pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Dalam rangka mencapai tujuan Penididikan Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjadi hak peserta didik sebagimana Pasal 12 ayat (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; Sebagai gambaran ciri-ciri manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yiatu: 1. Mereka yang apabila disebut nama ﷲ bergetar hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal (Al Anfal (8): 2) 2. Orang yang khusu dalam shalatnya dan menghindari perkataan yang tidak berguna, dan orang-orang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki (Al mu’minun (23): 1-6) 3. Orang yang berkata baik atau kalau tidak bisa lebih baik diam, orang yang memuliakan tetangganya dan memuliakan tamunya (HR. Bukhari) 4. Tidak sempurna iman seseorang apabila ia tidak mencintai saudara-saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri (HR. Bukhari)(Peningkatan wawasan Keagamaan (Islam) Guru bukan Pendidikan Agama SLTP dan SLTA, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Jakarta, 2000: hal. 1).

Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar untuk membimbing, membina dan mengembangkan potensi anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan diatas. Sebagai suatu masyarakat belajar yang mempunyai karakteristik sendiri, sekolah sekolah bukan hanya mengembangkan potensi siswa yang bersifat keilmuan dan perekayasaan belaka, melainkan juga mampu membimbing siswa agar mempunyai perilaku dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan nilai-nilai Islam.

Tugas ini bukan tugas yanng mudah, karena pembentukan watak perilaku siswa memerlukan waktu lama dan tidak mudah untuk menilai keberhasilannya. Kondisi perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini memang masih jauh yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, kepribadian pecah “Split Personality“ dan ketergantungan pada obat- obatan terlarang. Program pembinaan, kepribadian yang dilakukan sekolah melalui Pendidikan Agama Islam (Al Islam), dinilai oleh sebagian orang belum sepenuhnya berhasil dalam membentuk pribadi siswa yang “Islami“ walaupun penilaian ini dapat diperdebatkan validitasnya karena banyak variabel yang berpengaruh terhadap akhlak siswa, disepakati bahwa pembinaan kepribadian siswa secara integral bersama tenaga edukatif masih belum optimal. Oleh karena itu, program peningkatan pelaksanaan Al Islam (pengalaman keislaman dan keimanan langsung) salah satunya dengan Pengajian rutin dan praktek ibadah siswa di sekolah. Diharapkan dapat menjembatani kerja sama sekolah dengan masyarakat atau pihak lain. Program peningkatan pelaksanaan Al Islam siswa bersama disekolah, dewasa ini lebih banyak ditujukan pada perbaikan faktor Input Pelatihan guru, penyediaan buku ) dan faktor proses. Sedangkan konteks pendidikan yang merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas pendidikan kurang mendapat perhatian dari pengelola sekolah.

Untuk itu perlu dukungan penciptaan, penataan, dan pengembangan konteks pendidikan yaitu pelaksanaan praktek Al Islam secara rutin dan kontinyu, dengan demikian perbaikan secara simultan terhadap kesegala penjuru faktor diterminan kegiatan pendidikan di sekolah tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pelaksanaan Al Islam secara nyata. Iklim dan suasana kegiatan Al Islam yang “Kondusif“ suatu kondisi lingkungan sekolah yang memberikan suasana Islami nyaman, menyenangkan, dinamis, jujur, terbuka dan keteladanan serta Amal Shaleh. Sehingga berdampak baik terhadap efektifitas dan produktifitas kerja dan belajar.

SMP Muhammadiyah Tanah Grogot sebagai sekolah yang bernafaskan Islam dan menerapkan kurikulum terpadu (UMUM + AL ISLAM) suasana sekolah yang kondusif adalah mutlak. Didukung dengan masjid yang representatif untuk melaksanakan praktek shalat dzuhur secara jamaah, shalat sunah dhuha, dan pengajian Islam yang tersilabi dengan baik, Jika dilihat dari kondisi lingkungan SMP Muhammadiyah Tanah Grogot memiliki masjid Syuhada dan sarana pendukung yang memungkinkan kegiatan ke-Islam-an dipusatkan disana. Yang selama ini sekolah-sekolah lain sulit untu melaksanakannya. Karena materi pelajaran Al Islam bukan semata-mata pelajaran yang bersifat teoritis dan praktis, tetapi karakteristik materi yang perlu pembiasaan secara terus menerus dan berlangsung tanpa henti. Melihat sarana diatas pelaksanaan praktek Al Islam akan berhasil dengan optimal. Disamping didukung dengan guru Al Islam yang cukup berkompetensi guru-guru lain. Namun peran ini terpusat pada tugas guru Al Islam sebagai penanggung jawab pelajaran ini.

Tugas pokok yang diemban oleh guru Al Islam antara lain: 1. Mengarahkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembiasaan siswa dalam menerapkan nilai dan akhlak Islam, seperti mengucapkan salam, berdoa, membantu dan menolong teman yang sedang kesulitan. 2. Memimpin dan membimbing kegiatan pembinaan disiplin beribadah di sekolah, seperti shalat dzuhur berjamaah, shalat jumat, mengumpulkan infaq, dan sadaqah dan membagikannya kepada mereka yang berhak. 3. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dakwah di sekolah dan peningkatan keislaman siswa melalui pengajian Islam, kunjungan ke pusat Dakwah Islam dan kunjungan ke tempat bersejarah penyiaran Islam. 4. Mengadakan lomba-lomba penulisan tentang keilmuan dan keagamaan di lingkungan siswa yang merupakan refleksi masa lalu, masa kini dan masa depan. 5. Memantau dan mengawasi sikap dan perilaku akhlak siswa dalam kegiatan dan pergaulan sehari-hari di sekolah sesuai dengan akhlak islami. 6. Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan siswa lainnya yang dapat menciptakan rasa aman, tertib dan menyenangkan di lingkungan sekolah (Penciptaan Suasana Sekolah Kondusif bagi Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Siswa Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Jakarta, 2000: hal. 14)

Karakteristik Al Islam yang berbeda dengan pelajaran lain inilah memerlukan pendekatan dan Pendekatan pembelajaran yang efektif, melalui kajian yang terus menerus serta mencoba beberapa Pendekatan pemelajaran modern. Al Islam sulit untuk menerapkan Pendekatan pembelajaran Quantum Learning, seperti belajar shalat dengan mendengarkan musik, membaca (tilawah) Qur’an dengan bermain dan lain-lain. Pembelajaran Al Islam terkesan monoton dan membosankan bahkan jika guru Al Islam sendiri tidak dapat dijadikan idola siswa berkecenderungan untuk mengabaikan pelajaran ini, karena siswa merasa mudah mendapatkan nilai 60 (lulus).

Problem yang dihadapi sehari-hari oleh guru Al Islam adalah bahwa siswa yang pada mulanya berhasil dan bisa mempraktekan materi Al Islam misalnya Shalat Fardlu, tetapi setelah diulang lagi di kelas selanjutnya ternyata kebanyakan dari mereka tidak bisa bahkan ada yang bisa tetapi bacaannya menyimpang tidak sebagaimana standar yang telah diajarkan. Upaya mencari Pendekatan pembelajaran shalat yang tepat dengan karakteristik Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot dengan Pendekatan Pembelajaran Pengulangan pada setiap Tingkatan, yaitu Pendekatan dengan menitik beratkan praktek-praktek dan pengulangan di setiap tingkat/kelas dengan tingkatan materi yang bervariasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa Pendekatan Pembelajaran Pengulangan pada setiap Tingkatan, Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot. 2. Instrumen apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan Pendekatan dan Pendekatan pembelajaran Scanning Repetison Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot. 3. Bagaimana Menerapkan Pendekatan dan Pendekatan pembelajaran Scanning Repetison Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot.

C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan Pendekatan dan Pendekatan pembelajaran Scanning Repetison Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot 2. Menjelaskan Instrumen apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan Pendekatan dan Pendekatan pembelajaran Scanning Repetison Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot 3. Menjelaskan Bagaimana Menerapkan Pendekatan dan Pendekatan pembelajaran Scanning Repetison Al Islam di SMP Muhammadiyah Tanah Grogot

D. METODE
a. Pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat populasi seluruh siswa setiap kelas dengan jumlah populasi 168 siswa. Dengan rincian: kelas VII, 64 siswa, kelas VIII, 64 dan kelas IX, 40 siswa. b. Analisis data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode induktif kualitatif, yaitu mulai dari data yang terkecil digeneralisasi menjadi kesimpulan.

E. HIPOTESA Siswa yang sudah praktek Shalat di sekolah sangat sedikit yang menerapkannya di rumah, sehingga pengulangan praktek di tingkat/kelas lebih tinggi hampir 15% yang tidak dapat melaksanakan.

IFTITAH

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 22.18 | Label : | 0 Comments
Puji syukur kita panjatkan kedarit Allah Swt atas karunia nikmat, iman, islam dan kesehatan sehingga pada hari yang berbahagia ini kita semua dapat hadir di ruang ini untuk mengikuti prosesi wisuda STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot yang ke- 4 . Shawalat dan salam kita haturkan kehariban Nabi Muhammad SAW, suri tauladan kita yang akan membawa kita selamat dunia dan Ahirat, semoga kita semua tetap berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah sampai ahir hayat kita. Wisudawan- wisudawati dan hadirin yang terhormat. Allah berfirman dalam An Nisa : 9 : وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافاً خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً Artinya : [4:9] Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Ayat ini berpesan kepada kita bahwa anak keturunan kita menjadi generasi penerus yang kuat baik harta maupun ilmu, bukan generasi miskin dan bodoh sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW “ sesungguhnya bila kamu meninggal ahli warismu dalam keadaan berkecukupan adalah lebih baik dari pada membiarkan mereka dalam keadaan miskin dan meminta-minta kepada orang lain (mengemis). Generasi Islam dikehendaki adalah generasi yang kuat. Generasi yang kuat diawali dengan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik terdapat pada pendidikan Muhammadiyah yang yang sudah berpengalaman selama 102 tahun mendidik putra-putri bangsa. Dari Muhammadiyah untuk bangsa telah melahirkan Jendral Sudirman, Ir. Soekarno, Soeharto, Amin Rais dan masih banyak lain yang berperan penting menentukan arah Indonesia yang lebih baik. Dari Muhammadiyah melahirkan tokoh politik, tokoh ulama, tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat yang sangat diperhitungkan. Contoh di kabupaten Paser, tokoh Muhammadiyah dipercaya rakyat untuk memimpin pemerintahan kabupaten Paser selama 2 periode yaitu Bapak Bupati HM. Ridwan Suwidi demikian pula di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Muhammadiyah Paser baru saja menyelenggarakan Milad Muhammadiyah ke 102 dengan tema ”Muhammadiyah membangun karater utama untuk kemandirian dan kemajuan” komitmen Muhammadiyah dalam mewujudkan generasi cerdas di Kabupaten Paser sudah menjadi keniscayaan. Hal ini dilakukan dengan amal usaha dibidang pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Kader yang berkarakter utama, mandiri dan berkemajuan tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu yang amaliah dan amal yang ilmiah, Buya Syafi’i Ma’arif menggunakan istilah ”anggun secara moral dan unggul secara intelektual.”Karena sesungguhnya pendidikan oleh Muhammadiyah merupakan implementasi dari amaliah keimanan dan keislaman yang dipahami. STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot berusia 10 tahun, tetapi telah menghasilkan lulusan yang telah berkiprah disegala bidang. Adalah wujud dari kerja keras kita semua membangun kader-kader penerus bangsa yang handal. Wisudawan- wisudawati dan hadirin yang terhormat Pendidikan harus selalu dikedepankan jika memang sebuah bangsa mau menjadikan bangsanya lebih maju dari sebelumnya, atau minimal mempertahankan segi positip dari apa yang sudah ada sebelumnya. Disini, peranan orang tua, guru, dosen dan masyarakat, harus mulai memikirkan cara terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut. Kalau kita sederhanakan pendidikan untuk menghasilkan orang yang cerdas itu hal yang biasa dan lebih mudah tetapi untuk menghasilkan orang yang jujur, ikhlas, bertanggung jawab dan shaleh secara agama sangat sulit. Pendekatan pendidikan dalam prespektif Islam yang kita yakini. Banyak kalangan mengatakan pendidikan dalam Islam adalah Solusi. Dalam islam, pendidikan dinilai sangat penting keberadaanya. Firmaan Allah : يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ "Allah mengangkat derajat orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan" (QS Al Mujadalah : 11) Makanan halal dan bergizi, ditambah dengan kesolehan untuk senantiasa menyebut nama Allah adalah pendidikan utama . Adapun doa yang bisa diucapkan adalah seperti dalam Alquran, surat Al-Furqan : 74 : رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim: 6 ). "Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Wisudawan- wisudawati dan hadirin yang terhormat Oleh karena itu kedudukan anak itu sebagai pelanjut perjuangan orang tuanya dalam menegakkan kalimat Allah di bumi ini, maka proses pembelajaran dan pengkaderan dimulai dari usia dini. Sejumlah petunjuk penting diberikan Islam kepada kita sangat bermanfaat kiranya untuk terus kita ulang-ulang agar dapat dipahami dan diamalkan. Kalau kita teliti dalam Quran dan sunnah didapati kedudukan anak bagi kita, yaitu ; 1. anak merupakan amanah Allah mendidik menjadi anak yang shaleh adalah kewajiban kita sebagaimana sabda Nabi Saw : ”bila mati anak adam maka putuslah amalnya kecuali tiga hal, yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang akan mendoakannya”(HR Buhari,Muslim dari abu Hurairah). Diserukan kepada orang tua jangan pernah ragu untuk memberikan pendidikan berkatagori terbaik bagi anak-anaknya sekalipun itu berimplikasi bagi besarnya dana yang harus diinvetasikan. Sungguh pada saat kelak akan memetik hasilnya. 2. anak merupakan perhiasan dunia artinya sebagai perhiasan dunia kehadiran anak ditengah keluarga akan melengkapi kesempurnaan keluarga tersebut. Karena memang anak dan harta termasuk perhiasan dunia yang mempesona manusia. Perhatikan firman Allah Al Kahfi : 46 الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً [18:46] Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. 3. anak merupakan ujian dan cobaan. Sabarkah kita menghadapinya ? perhatikan firman Allah, Al Anfal : 28; وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ Dan ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah pahala yang besar. Sebagai orang tua, kita harus pandai pandai untuk merawat dan mendidik secara benar, ukurannya adalah tauladan Rasulullah sesuai dengan quran dan sunnah, sehingga anak-anak dapat tumbuh kembang menjadi anak yang shaleh. Ditangan orangtua anak itu akan menjadi muslim atau kafir. “ tiap-tiap anak dilahirkan menurut fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama yahudi, nasrani atau majusi.(HR. Bukhari) Demikan yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf, terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan putra-putrinya di sekolah Muhammadiyah, akhir kata saya ucapkan selamat dan sukses kepada Wisudawan- wisudawati dan keluarga. Wassalamu’alaikum W.W

Perkembangan Agama masa remaja

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 22.14 | Label : | 0 Comments
These will be described chiefly under six heads : 1. ideas and mental growth 2. emitions 3. social considerations 4. moral growth 5. attitudes and interest 6. worship and prayer

Minggu, 01 Juli 2012

Puisi Yassa

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 19.40 | Label : | 0 Comments

PENAJAM PASER UTARA

Tanggal 11 Maret 2002, kau ada
Lahir di tengah pertentangan, gejolak dan impian
Di dada … ada ketakutan, keraguan juga sejuta harapan

        Penajam kota tersayang
        Engkau tak henti-hentinya belajar
        Agar bisa membuktikan
        Kau juga mampu berjalan

Wahai ... Penajamku nan permai
Bersinarlah bagai mentari pagi
Bawa kami melangkah dengan pasti
Selamanya, namamu ... ada dihati

        Kini ... sepuluh tahun usiamu
Menyimpan sejuta harapan dibahumu
Mari kita tatap masa depan baru
Selamat Ulang Tahun... kotaku

Khutbah : MENJADIKAN ANAK QURRATA’AYUNIN

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 19.33 | Label : | 0 Comments

MENJADIKAN ANAK QURRATA’AYUNIN
Oleh : Sukra, S. Ag (10 Juni  2011)

hwBp ÕwJp Ö~fs ä:ã oQ  8äR&æöãp uf gç2æ häJ&Qöäæ äm=iã ú;eã ufe 9j<ã
ã9jI lã 9tEã Áue !=E v r91p uf vã v lã 9tEã Àr9Ræ éçmv 9jI uf dqA<2Q
 u~fQ uiwAp ufe ã $ãqfJY Õ=5vãp ä~m9ð Õ8 äRB g~ne Öivã Õp9] p ÖM=éçm
uf  úq^&æ | ä}ãp kb~Ipã Ø uf  8äçQ ä~Y Á9Ræ äiã ÁGRj-ã 2Ip ueã 2Qp
Àlq^&Uã>äY 9^Y
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
uf  kbj1<GjfBUã =EäRi

Satu diantara dari perhiasan hidup yang didambakan oleh semua manusia adalah hadirnya anak-anak di tengah-tengah keluarga. Sungguh rasa bahagia akan terasa lebih sempurna manakala disebuah keluarga hadir anak-anak yang manis-manis dan menyejukan hati.

Tidak salah jika kepada anak-anak yang dapat menyejukan hati dan bias meneduhkan pandangan itu, dikiaskan dengan sang permata hati”qurrata’ayumin”, jika keluarga belum dikaruniai anak, maka keluarga tersebut merasa kehidupan keluarga yang belum sempurna.
Perhatikan firman Allah :
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافاً خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً
 [4:9] Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
surat Al-Furqan : 74 :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim: 6 ).
Diera sekarang ini agak sulit menjumpai anak-anak kita yang benar-benar merupakan permata hati, kalau dipresentasikan sangatnsedikit sekali. Hal ini terjadi adanya kemajuan teknologi dan perkembangan zaman serta arus budaya global yang semakin mendominasi dengan berbagai model spt acara TV, Hp dan internet,tapi disisi lain tidak diimbangi dengan pembekalan pendidikan agama yang memadai sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam hidup ini.

Oleh karena itu kedudukan anak itu sebagai pelanjut perjuangan orang tuanya dalam menegakkan kalimat Allah di bumi ini, maka proses pembelajaran dan pengkaderan dimulai dari usia dini. Sejumlah petunjuk penting diberikan Islam kepada kita sangat bermanfaat kiranya untuk terus kita ulang-ulang agar dapat dipahami dan diamalkan.
 Kalau kita teliti dalam Quran dan sunnah didapati kedudukan anak bagi kita, yaitu ;
  1. anak merupakan amanah Allah
mendidik menjadi anak yang shaleh adalah kewajiban kita sebagaimana sabda Nabi Saw :
”bila mati anak adam maka putuslah amalnya kecuali tiga hal, yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang akan mendoakannya”(HR Buhari,Muslim dari abu Hurairah). Diserukan kepada orang tua jangan pernah ragu untuk memberikan pendidikan berkatagori terbaik bagi anak-anaknya sekalipun itu berimplikasi bagi besarnya dana yang harus diinvetasikan. Sungguh pada saat kelak akan memetik hasilnya.
  1. anak merupakan perhiasan dunia
artinya sebagai perhiasan dunia kehadiran anak ditengah keluarga akan melengkapi kesempurnaan keluarga tersebut. Karena memang anak dan harta termasuk perhiasan dunia yang mempesona manusia. Perhatikan firman Allah Al Kahfi : 46
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
 [18:46] Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

3.      anak merupakan ujian dan cobaan.
Sabarkah kita menghadapinya ? perhatikan firman Allah, Al Anfal : 28;
وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah pahala yang besar.

Sebagai orang tua, kita harus pandai pandai untuk merawat dan mendidik secara benar, ukuranya adalah tauladan Rasulullah sesuai dengan quran dan sunnah, sehingga anak-anak dapat tumbuh kembang menjadi anak yang shaleh. Ditangan orangtua anak itu akan menjadi muslim atau kafir.
“ tiap-tiap anak dilahirkan menurut fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama yahudi, nasrani atau majusi.(HR. Bukhari)
Secara praktis untuk menyiapkan agar anak-anak kita menjadi genrasi yang menyejukan maka yang harus dilakukan adalah sbb:
1.      berdoa agar mendapatkan berkah mohon perlindungan  dan diusap langit mulutnya dengan kurma sebagaimana sabda Nabi Saw :
dari Aisyah ra bahwa jika Rasulullah memperlakukan bayi mendoakannya dengan barokah dan dicetakinya (HR. Muslim)
Abu Musa ra berkata : telah lahir anakku, lalu aku bawa ke Nabi Muhammad saw, maka diberinya nama Ibrahim  dan disuaplah langit-langit mulutnya dengan kurma atau sesame dengan itu, dan didoakannya semoga mendapat barokah (HR. Bukhari)
2.      memberi nama yang bagus pada saat lahirnya  atau pada hari ketujuhnya, tunaikan aqiqah lalu cukur rambut kepala seluruhnya. ‘kamu akan dipanggil kelak dihari kiyamat nama-namamu dan nama-nama orang tuamu maka baguskanlah nama-namamu(HR. Abu daud)
3.      menanamkan ideologi ketauhidan yang benar, penghayatan tauhid, menjauhi yang syirik dalam bentuk ucapkan, perbuatan atau pikiran hati (QS. Luqman : 13)
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
audio[31:13] Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

4.      birul walidain (mengajar tata krama dan adab sopan santun terhadap kedua orang tua
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
audio[31:14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
5.      mengajarkan shalat, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, serta bersabar dalam menghadapi segala cobaan hidup (Luqman : 17)
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
 [31:17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
6.      menanam sikap tawadu tidak sombong, serta merendahkan tutur katanya baik kepada Allah ataupun sesama (QS. Luqman : 18-19)
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
 [31:18] Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
 [31:19] Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Demikian khubah hari ini, semoga kita dapat memetik pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

KERJA KERAS, TEKUN, ULET DAN TELITI

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 08.50 | Label : | 0 Comments

KERJA KERAS, TEKUN, ULET DAN TELITI

Standar Kompetensi                                                                                                                                                                                                                                                                   Kompetensi Dasar
11.1 Menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
11.2 Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
11.3 Membiasakan perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
11. Membiasakan perilaku    terpuji




Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai macam usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Agar usahanya berhasil, ada beberapa Syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama adalah berdoa meminta pertolongan Allah SWT. Syarat kedua adalah usaha tersebut harus dilakukan dengan kerja keras. Tanpa kerja keras usaha yang dilakukan sulit untuk berhasil. Kerja keras berarti bekerja dengan gigih dan bersungguh sungguh. Kerja keras dalam berusaha serta niat yang ikhlas untuk mencapai rida Allah SWT membuat usaha tersebut bernilai ibadah. Ajaran Islam sangat menganjurkan cara tersebut.
Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang malas berusaha, walaupun Allah SWT sudah menyediakan segala kebutuhannya. 
Sebagai seorang siswa. hal tesebut dapat diterapkan pada saat menuntut ilmu. Bersekolah tidak hanya bagaimana mencari nilai tinggi. tetapi lebih dari itu. Siswa dituntut untuk menyerap dan menerapkan ilmu yang telah diajarkan di sekolah. Jika hal tersebut dapat dilakukan, siswa telah beribadah kepada Allah SWT.
Kerja keras dan niat semata¬mata karena Allah SWT tidak hanya menghasilkan siswa yang pandai. namun juga beriman. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, setiap muslim tidak boleh bermalas-malasan. Segala kekayaan alam yang telah dianugerahkan Allah SWT tidak boleh menjadikan kita terlena. Segala yang di alam ini hams dikelola supaya lebih berrnanfaat bagi kehidupan manusia. Kerja keras sangat dibutuhkan untuk rnengelola alam ini

Kerja keras mengandung maksud bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam melakukan usaha, tidak berputus asa.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al Jum’ah : 10)
ã9U $qW cmäa  c%=5v gjQã p ã9æãG~R% cmäa c~m9egjQã
Artinya :”Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok hari” (HR. Baihaqi)
Rasulullah bersabda :
Artinya : “Jika sekiranya diantara kamu berangkat pada pagi hari untuk mencari kayu bakar lalu dia  memikul  di  punggungnya,  kemudian  dia  bersedekah  dengannya  tanpa  mengharapkan pemberian orang lain, maka hal itu lebih baik dari pada dia meminta-minta kepada orang lain baik orang lain itu memberinya atau menolaknya, karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah dan mulailah dengan memberi nafkah atau mendidik orang-orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Harairah)

cara meminta-minta adalah sikap yang tidak terpuji. Di mata Allah SWT orang yang bekerja keras dengan pekerjaan apapun asal halal, itu lebih mulia dari pada menggantungkan hidupnya kepada orang lain dengan cara meminta-minta. Lebih tercela lagi apabila perbuatan meminta-minta itu dilakukan dengan cara paksa.

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Best Patner

Copyright © 2012. ZUKRA SMPN3PPU - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Blog Bamz