By ZUKRA_SMPN3PPU | At 00.11 | Label : | 2 Comments
SMP Muhammadiyah Tanah Grogot antara Cinta dan cita
SMP Muhammadiyah Tanah Grogot merupakan salah satu sekolah sudah cukup dewasa di Tanah Grogot, berdiri sejak 20 Juni 1982. Sekolah pengemban misi besar umat dan bangsa yang lahir dari masyarakat untuk memajukan kondisi budaya dan ilmu pengetahuan di Tanah Grogot. Berdirinya sangat dibutuhkan umat.
Cita-cita besarnya mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui bidang pendidikan Islam yang berkemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan Islam yang berkemajuan dimaksudkan dapat mengubah konsdisi masyarakat Grogot saat itu. Masyarakat pada waktu itu membutuhkan lembaga pendidkan yang memadukan pendidikan modern dan pendidikan Islam. Muhammadiyah sebagai organisasi tua selalu memberi pencerahan dimanapun dan kapanpun kepada siapapun. SMP Muhammadiyah Tanah Grogot bukti nyata perwujudannya.
Kini, tantangan dihadapi sekolah ini- tidak seperti 30 tahun yang lalu, -kompleks?
Hambatan dapat menjadi tantangan demikian juga tantangan akan menjadi peluang. Namun tidak semudah itu bukan ?
10 tahun yang lalu ...
Bangunan semi permanen di bawah masjid Syuhada. Surya mulai meninggi, sepi. Saya datang bersama ABD JaM. dalam benak saya kok sepi sekali, jumlah siswa sedikit, tampilan siswa nampak kurang rapi. Selama beberapa menit saya bercakap dengan beberapa guru dan tata usaha, terkesan.
Saya masih terngiang pada tanggal 2 Mei 2001, pertama saya mengajar di sekolah ini, jumlah siswa yah 40-an .Sebenarnya saya kaget, lho kok, sedikit sekali. Pertama, saya bangga, sekolah kecil sederhana tapi lingkungannya cukup memadai, disini terdapat masjid Syuhada, besar dan representatif. Kagum sekaligus bingung, mengapa terjadi. Mengajar 14 siswa di kelas III, Valenta, ia siswa yang agaknya bisa menerima pelajaran alias nyambung. Cantik ,tinggi, mata sipit tapi cerewet. Pak Muh pembina drumband memilih dia menjadi mayoret. Seluruh siswa wajib mengikuti ekstra drumband. Wah, untung pembina drumband tegas dan keras sehingga drumband berhasil dengan baik. Ketika drumband tampil, hampir-hampir memukau semua penonton bahkan disandingkan dengan drumband Pemkab
Saya masih terngiang pada tanggal 2 Mei 2001, pertama saya mengajar di sekolah ini, jumlah siswa yah 40-an .Sebenarnya saya kaget, lho kok, sedikit sekali. Pertama, saya bangga, sekolah kecil sederhana tapi lingkungannya cukup memadai, disini terdapat masjid Syuhada, besar dan representatif. Kagum sekaligus bingung, mengapa terjadi. Mengajar 14 siswa di kelas III, Valenta, ia siswa yang agaknya bisa menerima pelajaran alias nyambung. Cantik ,tinggi, mata sipit tapi cerewet. Pak Muh pembina drumband memilih dia menjadi mayoret. Seluruh siswa wajib mengikuti ekstra drumband. Wah, untung pembina drumband tegas dan keras sehingga drumband berhasil dengan baik. Ketika drumband tampil, hampir-hampir memukau semua penonton bahkan disandingkan dengan drumband Pemkab
