Kamis, 16 April 2015

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 18.50 | Label : | 0 Comments
IMAN
Setiap orang islam menghendaki tingkat kehidupan yang tinggi dalam al-quran disebutnya dengan shidiqun,artinya orang yang memperoleh kebenaran hakiki.
Derajat ini dilukiskan dalam al-Quran surat al-Hujurat ayat 15:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
[49:15] Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Ada tiga kategori orang yang mencapai shidiqun, yaitu:
1.       Iman
2.       Yakin,  dan
3.       Jihad

Pertama, Iman, orang=orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Iman kepada Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah ada dengan segala sifat dan kekuasaan-Nya.
Iman itu harus mengandung 3 aspek : (1) diikrarkan dengan lisan, (2) dipatrikan dalam hati, (3) dilaksanakan dengan anggota badan.
Menyatunya tiga aspek inilah iman, jika hanya salah satunya saja yang terwujud oleh kita maka belum disebut beriman kepada Allah.
Iman adalah landasan tempat berpijak laksana tali tempat bergantung dalam kehidupan ini. Abul A’la al-Maududi mengibaratkan iman itu laksana urat dalam kehidupan tumbuh-tumbuhan. Dia mengatakan : “Hubungan antara Islam dengan iman adalah laksana  hubungan pohon dengan uratnya. Sebagaimana pohon tidak dapat tumbuh tanpa uratnya, demikian pula mustahil seorang bisa menjadi muslim tanpa mempunyai iman (Towards understanding Islam : hal.24)

Iman itu adalah satu kesatuan energi  yang perlu dalam kehidupan. William James menyatakan bahwa kepercayaan adalah satu tenaga yang menghiupkan manusia dan ketiadaan kepercayaan berarti kehancuran (faith is one of the forces by which men live and the total absence of it means collapse). Mahatma Gandhi  berkata, “ kalau tidaklah karena kepercayaan, sudah lama saya hancur”  (without prayer, I should have beeen a lunatic long ago). Iman membentuk watak manusia menjadi kuat dan positif.

Berdasar ayat-ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa pengaruh iman dalam kehidupan adalah
1.       Melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda
Kekuatan hanya milik Allah, kalau Allah hendak menimpakan kehancuran, tidak ada kekuatan lain yang menghalanginya. Firman Allah dalam Yunus ayat 107:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَآدَّ لِفَضْلِهِ يُصَيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
[10:107] Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2.       Berani menghadapi mati
Banyak orang yang mundur, lari atau menghianati dari perjuangan pada hakekatnya adalah karena takut menantang bahaya, yang bersumber ketakuatan menghadapi mati. Firman Alah an-Nisa : 78
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِ اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ كُلًّ مِّنْ عِندِ اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثاً
[4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?

3.    Menteramkan jiwa
Orang yang kurang kuat imannya mudah gelisah, sedikit saja ditimpa kesusahan sudah menjerit-jerit, sebaliknya orang yan kuat imannya tenang dan tentram dalam berbagai suasana, firman Allah QS. Ar-Ra’ad ayat 28 : orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tenteram karena selalu mengingat Allah. Ketahuilah, bahwa dengan ingat kepada Allah itu hati menjadi tenteram.

Demikian  iman yang benar akan merubah hidup kita menjadi benar, berkata benar, berfikir, benar dan berbuat benar.



kedua,YAKIN
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
[49:15] Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Sifat  kedua ialah yakin
Yang dimaksud dengan yakin itu ialah tidak ragu-ragu, tidak bimbang, mempunyai pendirian yang kuat, istiqamah.
مَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
[102:4] dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
[102:5] Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
[102:6] niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
[102:7] dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.

Keyakinan tumbuh melalui proses:
1.       Ainul yakin, dilihat sesuatu yang dipercayai dengan mata terutama matahati (bashirah), selain dilihat dengan indera, tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan dan  kebesarn ilahi dalam alam semesta ini
2.       Ilmu yakin, kepercayaan yang dapat diukur di atas landasan ilmu dengan rasio, fakta-fakta, data-data, dan lain-lain, sehingga keyakinan itu semakin kuat.

3.       Haqul yakin, kepercayaan pada tingkat ini sampai pada haqul yaqin, yang tidak lagi daat digoyahkan.
Contoh haqul yakin diantaraya keyakinan Abu Bakar Shidiq ketika Rasulullah menyampaikan bahwa beliau telah melakukan perjalanan malam dari Mekah ke Baitul Maqdis, kemudian sampai ke Sidratul Muntaha (isra dan mikraj) dengan menerangkan penglihatan- penglihatan dan pengalaman beliau bertemu dengan Allah. Banyak orang yang mendengar peristiwa tersebut bahkan tokoh-tokoh Qurisy  sama sekali tidak percaya, hingga mencemooh Rasulullah. Sementara orang yang beriman ada juga yang ragu-ragu dan bimbang. Saat krusial inilah Abu Bakar Shidiq tampil kedepan menyatakan kayikanannya yang bulat terhadap peristiwa itu.

Ketiga, JIHAD
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
[49:15] Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Sifat yang ketiga adalah Jihad

Arti jihad menurut ilmu bahasa adalah bersungguh-sungguh. Adapun pengertiannya, jihad adalah bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah.

Banyak orang yang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jihad itu hanya berperang saja (qital). Al-Quran hanya ada dibeberapa ayat yang dijumpai kata-kata jihad itu dengan makna perang. Itulah yang dipakai oleh al-Quran mengenai perang itu dengan kata-kata qital.

Jihad fisabilillah itu mempunyai pengertian yang luas. Mahmud Syaltut mengatakan adapun jihad fisabilillah itu adalah satu kalimat yang umum. Didalamnya terkandung pengertian jihad terhadap diri sendiri dan hawa nafsu, jihad membrantas ateisme, jihad menghancurkan kemaksiatan, jihad memberantas kemiskinan, kebodohan dan penyakit baik penyakit jasmani maupun penyakit rahani, jihad membasmi perpecahan dan perselisihan, dan lain-lain. (Min Taujihatil Islam: 274).

Dengan demikian mendirikan sekolah-sekolah Islam yang maju, masjid-masjid yang modern dan representatif, rumah sakit, panti asuhan yatim,  dakwah islam,memberantas kemaksiatan, menegakan keadilan dan lain-lain, semua itu termasuk dalam bingkai jihad fisabilillah.

Dalam ayat tersebut jihad dengan  harta dan diri termasuk sifat tribakti  muslim , as-shidiqun.

Penerimaan siswa baru SMP Muhammadiyah Tanah Grogot

By ZUKRA_SMPN3PPU | At 18.49 | Label : | 0 Comments
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Best Patner

Copyright © 2012. ZUKRA SMPN3PPU - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Blog Bamz