By ZUKRA_SMPN3PPU | At 22.17 | Label : | 0 Comments
Bab 14. Sejarah Pertumbuhan
Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah
Kompetensi Dasar
1.14. Meyakini bahwa pertumbuhan ilmu pengetahuan
pada masa abbasiyah sebagai bukti nyata agama islam dilaksanakan dengan benar
2.14. Menunjukkan perilaku gemar membaca sebagai
implementasi dalam meneladani ilmuwan pada masa abbasiyah
3.14. Memahami
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa abbasiyah
4.14. Menyajikan
rangkaian sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah
Proses pembelajaran
1.
Membaca dan mencermati teks atau bacaan tentang
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
2.
Menyaksikan film atau tayangan yang terkait
dengan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
3.
Menyimak dan membaca penjelasan mengenai sejarah
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah
4.
Mengajukan pertanyaan tentang sejarah pertumbuhan
ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
5.
Mengajukan pertanyaan tentang faktor-faktor yang
mendukung terjadinya pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
6.
Secara berkelompok mengumpulkan data dan
informasi mengenai bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa
Abbasiyah.
7.
Mendiskusikan karya dan kiprah tokoh-tokoh
ilmuwan muslim pada masa Abbasiyah.
8.
Mengolah data dan informasi mengenai bukti-bukti
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah menjadi paparan yang
menarik.
9.
Merumuskan karyadan kiprah tokoh-tokoh ilmuwan
muslim pada masa Abbasiyah.
10.
Memaparkan data dan informasi mengenai
bukti-bukti sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
11.
Memaparkan karyadan kiprah tokoh-tokoh ilmuwan
muslim pada masa Abbasiyah.
12.
Menanggapi pertanyaan dalam diskusi.
13.
Merumuskan kesimpulan
Materi
A. SEJARAH SINGKAT BANI
ABBASIYYAH
Daulah Bani Abbasiyyah
berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132-656 H/750-1258
M, menggantikan Daulah
Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40-132 H/660-750 M). Dengan
wafatnya Marwan bin Muhamad dalam suatu pertmpuran melawan Bani Abbasiyyah,
maka berakhir pulalah kekuasaan Bani Umayyah.
Dinamakan Bani
Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya merupakan keturunan dari Abbas
bin Abdul Muttalib (paman Nabi Muhammad saw.)
Kholifah yang pertama
kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa pada tahun
132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti oleh kholifah-kholifah yang
lain silih
berganti sebanyak 37
kholifah.
Selama berkuasa Daulah
Bani Abbasiyyah mengalami masa kejayannya, mulai dari berdirinya hingga sampai
pada masa pemerintahan kholifah Alt Watsik Billah tahun 232 H / 879 M. Masa
tersebut merupakan masa
yang gilang gemilang, bahkan dapat dikatakan masa keemasan bagi umat Islam.
Diantara kholifah yang
besar adalah Abu Abbas Asy Sofa, Abu Jafar al Mansyur, Harun ar Rasyid, Al
Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik. Mereka adalah para kholifah yang telah
menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan keemasan daulah Bani Abbasiyyah.
Setelah itu hampir tidak ada kholifah yang besar lagi, ini dikarenakan mereka
lebih banyak disibukkan dengan hal duniawi dan saling berebut kekuasaan.
Kholifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 124 H / 1258
M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan (cucu dari Jengis
Khan).
Sesudah al watsik masih
ada lagi 28 kholifah yang memerintah. Tetapi pada umumnya mereka kurang membawa
kemajuan, adapun kholifah yang terakhir yaitu Al Muktasim Dengan tumbangnya
Bani Umayyah, maka kekuasaanpun pindah ke tangan Bani Abbasiyyah berikut
wilayah kekuasaannya kecuali Kordova Spanyol, sehingga wilayahnya meliputi : Afrika
Utara, Mesir, Tripoli dan sekitarnya juga negaa-negara yang berbeda di Asia
Tengah sepeti Turki, Siberika, Romawi Timur, Persia, Irak, Yaman, Palestina,
Afghanistan dan sebagian India dengan Ibukotanya Bagdad.
Dalam aktivitas
pemerintahannya Daulah Bani Abbasiyyah mengambil pusat kegiatannya di kota
Bagdad dan sekaligus dijadikan sebagai ibu kota negara. Dari sinilah segala
kegiatan baik politik, sosial, ekonomi, keuangan, kekuasaan, pengetahuan,
kebudayaan dan lain-lain dijalankan.
Kota Baghdad dijadikan
sebagai kota pintu terbuka, artinya siapapun boleh memasuki dan tinggal di kota
tersebut, sehingga semua bangsa yang menganut berbagai agama dan keyakinan
diijinkan bermukim didalamnya, dengan begitu Baghdad menjadi kota
interenasional yang sangat ramai dan didalamnya berkumpul berbagai unsur :
Arab, Turki, Persia, Romawi. Qibthi dan sebagainya.
Sehingga bisa diketakan,
bahwa pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah upaya perluasan daerah kurang
begitu diperhatikan akan tetapi dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan
terjadi kemajuan yang begitu spektakuler, hal ini ditandai dengan munculnya
para ilmuwan/cendekiawan dan ulama yang terkenal seperti halnya Ibnu Sina Al
Gozali –Al Farabi, Imam Syafii, Hanafi, Hambali, Imam Maliki, Ibnu Rusydi
kholifah yang telah membawa kemajuan Bani Abbasiyyah dan lain-lain.
B. PERKEMBANGAN ISLAM
PADA MASA BANI ABBASIYYAH
Pada masa Daulah
Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa itu
dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum muslim sudah sampai pada
puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi dan
keuangan lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik
pengetahuan agama maupun pengetahuan umum mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Berbagai ilmu telah lahir. Hal ini dikarenakan antara lain :
a. Penerjemahan buku
berbahasa asing seperti halnyaYunani, Mesir, Persia, India dan lain-lain
kedalam bahasa Arab dengan sangat gencar.
b. Penelitian dan
pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu sendiri.
Buku-buku yang
diterjemahkan antara lain : Ilmu kedokteran, Kimia, Ilmu Alam, Mantiq (logika),
Filsaft Al Jabar, Ilmu Falaq, Matematika, Seni dan lain-lain. Penerjemahan dan
penelitian tersebut pada umumnya dilakukan pada masa pemerintahan Abu Ja’far,
Harun ar Rosyid – Al Makmum dan Mahdi. Lebih-lebih pada masa pemerintahan Harun
Ar Rosyid, beliau sangat serius dalam memajukan pengetahuan terseb
ut, sehingga didirikanlah
lembaga ilmu pengetahuan yang diberi nama “BAITUL HIKMAH” sebagai pusat
penerjemahan penelitian dan pengkajian ilmu perpustakaan serta lembaga
pendidikan (Perguruan Tinggi).
Dengan begitu kaum
muslimin dapat mempelajari berbagai ilmu dalam bahasa Arab. Dan hasilya
bermunculan sarjana-sarjana besar muslim dari berbagai disiplin ilmu yang
sangat terkenal juga ulama-ulama besar yang sangat tersohor seperti halnya iman
Abu Hanafi – Imam Malik – Imam Syfai – Imam Hambali, Imam Bukhori dan imam
muslim dan lain-lain.
Kemajuan demikian tidak
lain karena kepemimpinan dijalankan para kholifah/Sultan yang mempunyai
kharisma, professional disamping kaum muslim juga mempunyai kesadaran yang
tinggi dalam memperjuangkan islam ke tempat yang paling atas. Akhirnya
terjadilah perpaduan yang sangat menguntungkan bagi perkembangan peradaban
Islam.
Ilmu pengetahuan dipandang
sebagai sesuatu yang sangat penting dan mulia. Para khalifah dan pembesar
lainnya membuka peluang seluas-luasnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, Para khalifah sendiri pada umumnya adalah ulama-ulama yang
mencintai ilmu, menghormati para sarjana dan memuliakan para pujangga. Mereka
benar-benar menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mereka mempraktekkan syariat
islam : bahwa tinggi rendahnya derajat dan martabat seseorang tergantung pada
banyak sedikitnya pengetahuan yang ia miliki disamping ketakwaannya pada Allah
SWT., sebagaimana firman Allah.
SWT QS. Al Mujadalah [58]
: 11
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُ
Artinya : “Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang dberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al Mujaddalah.11)
Para kholifah dalam
memandang ilmu pengetahuan sangat menghargai dan memuliakannya. Oleh karena itu
mereka membuka peluang seluas-luasnya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
kepada seluruh mahasiswa baik dari kalangan islam maupun kalangan lainnya. Para
khalifah sendiri pada umumnya seorang ulama yang mencintai ilmu, menghormati
sarjana dan para pujangga.
Kebebasan berfikir sangat
dijunjung tinggi. Para sarjana (ulama) dibebaskan untuk berijtihad
mengembangkan daya intelektualnya dan bebas dari belenggu taqlid. Hal ini
menjadikan ilmu pengetahuan umum atau agama berkembang sangat tinggi. Sebagai
bukti antara lain :
1. Didirikanlah Baitul
Hikmah sebagai pusat penterjemahan, peneliti dan pengkajian ilmu pengetahuan
baik agama maupun umum.
2. Didirikan “Majelis
Munazarot” yaitu suatu tempat berkumpulnya para sarjana muslim, unt
uk membahas ilmu
pengetahuan, para sarjana muslim untuk membahas ilmu pengetahuan, para sajarna
muslim diberi kebebasan berfikir dari ilmu pengetahuan tersebut.
3. Dibentuk Korps Ulama
yang anggotanya terdiri dari berbagai negara dan berbagai agama yang bertugas
menterjemahkan, membahas dan menyusun sisa-sisa kebudayaan kuno, sehingga pada
masa itu muncullah tokoh-tokoh muslim yang menyebarluaskan agama Islam dan
menghasilkan karya-karya yang besar antara lain :
a. Imam Abu Hanifah ( 700
– 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam Syafii ( 767 – 820 M ) Imam Ahmad
bin Hanibal ( 780 – 857 M ).
Para mujtahiq yang
mencurahkan segala kemampauannya untuk mendapatkan ilmu praktis dan syareat
Islam yang digali dari Qur’an dan hadist yang terkenal dengan ilmu fikih.
Sehingga ajaran islam mudah untuk diamalkan.
b. Imam Sibawaih is bin Umar
as Saqofi sebagai tokoh bahasa
Arab, Nahwu shorof
Balaghoh dan lain-lain.
·
Imam bukhori dengan hasil karyanya shoheh Bukhari.
·
Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh muslimnya
·
Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya.
·
Imam bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya
·
Imam Tirmidhi dengan hasil karyanya sunan Tirmidhinya
c. Rabi’ah al Adawiyah
ahli tasawuf dengan ajarannya mahabbah.
d. Abu Hamid Muhammad bin
Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya ihya ulumudin
C. PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI MASA BANI ABBASIYYAH
Kemajuan yang dicapai
pada masa kejayaan Islam, yakni terjadi pada masa pemerintahan Daulah Bani
Abbasiyyah, dalam segala bidang, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dll. Pada masa itu kemajuan ilmu pengetahuan begitu pesatnya, baik
ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.
a. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
1) Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir yaitu ilmu
yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al Qur’an, sebab-sebab turunnya
ayat / Azbabun nuzulnya, hukumnya dan lain-lain. Adapun ahli tafsir yang
termasyur ketika itu antara lain :
a. Ibnu Jarir At Thabari
dengan tafsirnya Al-Qur’annul Azim sebanyak 30 juz
b. Abu Muslim Muhammad
bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah 14 jilid.
2) Ilmu Hadist
Ilmu hadist adalah ilmu
yang mempelajari tentang hadist dari sunat, perawinya, isi dll. Pada masa itu
bermunculan ahli-ahli hadist yang besar dan terkenal beserta hasil karyanya,
antara lain :
a. Imam Bukhari, lahir di
Bukharo 194 H di Baghdad, kitabnya yang termasyur adalah al-Jami’us shohih dan
terkenal dengan shohih Bukhori.
b. Imam Muslim wafat
tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jaim’us Shohih dan terkenal dengan ”Shahih
Muslim”
c. Abu Dawud dengan kitab
hadistnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.
d. Ibnu majah dengan
kitab hadistnya Sunan Ibnu majah.
e. At-Turmidhi dengan
kitabnya “Sunan Turmidhi
f. Dan lain-lain
3) Ilmu Fikih
Ilmu fikih, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam (segala sesuatu yang diwajibkan,
dimakruhkan, dibolehkan dan yang diharamkam oleh agama Islam. Beberapa tokoh
fikih yang termasyur ialah :
a.
Imam Abu Hanifah ( 80 – 150H / 700 – 767M ) beliau menyusun madzhabnya
yaitu madzhab Hanafi.
b.
Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H / 788 M dan meninggal di
Hijaz pada tahun 170 H / 788 M, beliau menyusun madzhab Maliki.
c.
Imam Syafii nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafi’i (150 –
204H/767 – 820M ), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an dan menyusun
madzhabnya yaitu madzhab Syafi’i.
d.
Imam hambali ( 164 – 241H / 780 – 855M ), beliau menyusun madzhabnya, yaitu
madzhab Hambali. Para mujtahidin mencurahkan segala kemampuannya untuk
mendapatkan ilmu-ilmu praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam dengan
mudah dapat melaksanakan.
4) Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf, yaitu ilmu
yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati. Pikiran dan ucapan dari sifat
yang tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada Allah. Untuk dapat
mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan bathin). Orang muslim yang
menjalani kehidupan tasawuf disebut “Sufi”. Tokohnya antara lain :
a.
Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran tasawufnya dinamakan
“Mahabbah” .
b.
Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059 – 111 M) – hasil karyanya
yang terkenal adalah “Ihya Ulumuddin”
c.
Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H / 773 M – 245 H / 860 M),
beliau dapat membaca Hieroglif yang ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).
5) Filsafat Islam
Filsafat islam adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat segala sesuatu
yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan-ketentuannya berdasarkan al-Quran
dan hadist.
Manfaat filsafat islam
adalah untuk menemukan hakekat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan
merupakan bukti kebesaranNya. ( QS Ali Imran 190 )
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ
الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لأَيَاتٍ لأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
Artinya : “Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”(QS. Ali Imron 190).
Adapun tokoh filsafat
Islam antara lain :
a). Al-Kindi ( 185 – 252H
/ 805 – 873M ), terkenal dengan sebutan “Filosof Arab” beliau menerjemahkan
buku-buku asing kedalam bahasa Arab. Bermacam-macam ilmu telah dikajinya,
terutama filsafat. Al Kindi bukan hanya Filosof, tetapi juga ahli ilmu
matematika, astronomi, formakologi dan sebagainya.
b). Al Farabi ( 180 –
260H / 780 – 863M ) beliau menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab.
Al Farabi banyak menulis buku mengenai logika, matematika, fisika, metafisika,
kimia, etika dan sebagainya. Filsafatnya mengenai logika antara lain dalam
bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan logika adalah ilmu
tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dan dapat menunjukkannya kepada kebenaran.
Dia digelari sebagai guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi guru
besar pertama, buah karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.
c). Ibnu Sina (Abdullah
bin Sina) ( 370 – 480H / 980 – 1060M ). Di Eropa dikenal dengan nama Avicena.
Sejak kecil ia telah belajar bahasa arab, geometri, fisika, Logika, Teologi
Islam, Ilmu-ilmu Islam dan Kedokteran. Beliau seorang dokter di kota Hamazan
Persia menulis buku-buku kedokteran dan mengadakan penelitian tentang berbagai
macam jenis penyakit, beliau juga seorang filosof yang terkenal dengan idenya
mengenai faham serba wujud atau Wahdatul wujud, juga ahli fisika dan ahli jiwa.
Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina lebih dari dua ratus
buku, yang terkenal antara lain :
1. ASY SYIFA, buku ini
adalah buku filsafat, terdiri atas empat bagian yaitu logika, fisika,
matematika dan metafisika.
2. AL-QONUN atau CANON OF
MEDICINE. Menurut penyebutan orangorang barat, buku ini pernah diterjemahkan
kedalam bahasa latin dan pernah menjadi buku standar untuk
Universitas-universitas Eropa sampai akhir abad ke-17.
d). Ibnu Rusyd
Dilahirkan di Cardova
pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal tahun 675 H / 1198 M. Dia dikenal di
Eropa dengan nama Averroes. Dia adalah ahli filsafat yang dikenal dengan
sebutan bapak Rasionalisme, dia juga hali ilmu hayat, ilmu fisika, ilmu falak,
ilmu akhlaq juga ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya antara lain :
- Fasul Maqol fima Baina
al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal.
- Bidayatul Mujtahid
- Tahafutut Tahafud
- Fikih
Karangan beliau hingga
kini masih banyak dijumpai di perpustakaan Eropa dan Amerika.
6) Kedokteran
Pada masa daulah Bani
Abbasiyyah kedokteran mengalami perkembangan dan kemajuan, khususnya tatkala
pemerintahan Harun ar Rosyid dan khalifah-khalifah besar sesudahnya. Pada waktu
itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan, sehingga banyak mencetak
sarjana kedokteran.
Diantara dokter-dokter
muslim tersebut yang terkenal antara lain :
a. Hunain Ibnu Iskak,
lair pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. beliau adalah dokter
spesialis mata, karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit, dan banyak
menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani kedalam bahasa Arab.
b. Ibnu Sina, disamping
filosof juga sebagai tokoh kedokteran, bukunya yang sangat terkenal dibidang
kedokteran adalah Al-Qonun Fi Al-tib dijadikan buku pedoman kedokteran di
Universitas-universitas Eropa maupun negara-negara Islam.
7) Astronomi adalah ilmu
yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang dan
planet-planet yang lain. Tokoh-tokohnya antara lain :
- Abu Mansur Al Falaqi
- Jabir Al Batani, beliau
pencipta alat teropong bintang yang pertama.
8) Matematika
Para tokohnya antara lain
:
- Al-Khawarizmi (194 –
266 H) Beliau telah menyusun buku Aljabar, dan yang menemukan angka nol (0).
Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah dikembangkan oleh umat Islam (Arab).
- Umar Khayam, Buku
karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah diterjemahkan kedalam
bahasa Perancis
9) Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang
mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan
tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara
sistimatis. Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran dan manfaatnya
dan hikmahnya dari peristiwa tersebut.
QS Yusuf [12] : 111
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
Artinya : “Sesungguhnya
pada kisah mereka itu terdapat Pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal.” (QS. Yusuf 111)
Tokoh sejarah antara lain
:
a. Ibnu Qutaibah (828 M –
889 M0 dengan hasil karyanya Uyun Al Akhbar yang berisi sejarah politik
negeri-negeri islam.
b. At Thabari (839 M –
923 M) menulis tentang sejarah para rasul dan raja-raja.
c. Ibnu Khaldun 1332 M –
1406 M hasil karyanya Al-Ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500
halaman.
b. Perkembangan
Kebudayaan
Kemajuan yang dicapai
Daulah Bani Abbasiyyah, disamping ilmu pengetahuan, berkembang pula bidang
kebudayaan yang ditandai dengan munculnya berbagai karya seni. Dalam bidang
seni rupa telah mengalami kemajuan yang pesat antara lain pahat, ukir, sulam,
seni lukis, kaligrafi dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat di dinding-dinding
istana kholifah, masjid, gedung yang indah dan megah. Seni ukir, kaligrafi,
hasil karyanya bisa diliha di Masjid-masjid, istana kholifah dan gedung-gedung
yang megah. Seni sulam menghiasi permadani, pakaian, hiasan dinding dan
sebagainya. Demikian juga dengan seni lainnya diantaranya :
- Seni Lukis mengalami
kemajuan dan lahirlan pelukis terkenal yang bernama Abdul Karim mansur yang
nama aslinya Firdaussi. Beliau yang pertama kali membuat buku bergambar di
dunia ini dengan judulnya Syah Nama. Buku ini telah disalin kedalam bahasa
Perancis, Inggris dan Jerman.
- Seni Bangunan, berdiri
gedung-gedung yang kokoh dengan arsiteknya yang indah dan megah, antara lain :
istana Raja, Masjid, dan lain-lain.
- Seni Suara, Seni Musik
dan Seni Tari juga mengalamii kemajuan sebagai bukti muncullah
penyanyi-penyanyi terkenal, sekolah, sekolah musik dan pabrik-pabrik alat
musik. Demikian juga dengan seni bahasa, bermuncullah sastrawan-sastrawan
terkenal
Refleksi
Isi dengan jawaban yang
benar
1.
Sunan Abu Dawud merupakan kitab ..... hasil karya dari ....
2.
Daulah Bani Abbasiyah berkuasa mulai tahun .... sampai ....
3.
Abbas bin Abdul Muttalib merupakan ...
Nabi Muhammad saw.
4.
Masa kejayaan Bani Abbasiyah mulai dari ... sampai pada masa pemerintahan
Khalifah
5.
Setelah Khalifah Al Watsik hampir tidak ada khalifah yang besar lagi, sebab
mereka banyak disibukkan dengan hal ... dan saling berebut .....
6.
Tumbangnya Bani Umayyah membuat kekuasaan dan wilayah kekuasaannya pindah
ke tangan Bani Abbasiyah kecuali .....
7.
Ilmu yang menjelaskan tentang sebab-sebab turunnya ayat Al Quran disebut
ilmu ....
8.
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama ....
9.
Salah satu karya Ibnu Sina yang terkenal dalam bidang filsafat adalah ....
10.
Nama lengkap dari Imam Bukhari adalah ....
II. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
1.
Tulislah khalifah-khalifah besar Bani Abbasiyah!
2.
Mengapa masa Bani Abbasiyah disebut sebagai masa keemasan Islam?
3.
Apa yang dimaksud ilmu filsafat Islam?
4.
Tulislah para sufi yang termasyhur pada masa Bani Abbasiyah!
5.
Apa yang dimaksud Baitul Hikmah?
6.
Tulislah para ahli hadis pada masa Bani Abbasiyah beserta hasil karyanya!
7.
Jelaskan tugas-tugas dari Korps Ulama pada masa Bani Abbasiyah!
8.
Tulislah bukti-bukti berkembangnya kebudayaan dan ilmu pengetahuan pada
masa Bani Abbasiyah!
9.
Apa yang dimaksud ilmu tafsir?
10.
Mengapa pada masa Bani Abbasiyah ilmu pengetahuan dan kebudayaan mampu
berkembang dengan baik?