By ZUKRA_SMPN3PPU | At 19.24 | Label : | 0 Comments
ISLAM
SEBAGAI SISTEM KEHIDUPAN
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ
بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ
الَّذِيَ أَنزَلَ مِن قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً
[4:136]
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya
Ayat ini biasanya
dihubungkan dengan sendi Islam, iman dan ihsan. Konteks ayat ini betapa
pentingnya iman. Iman dan tetap beriman kepada Allah Swt, rasul-Nya dan kitab
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw juga kitab yang telah diturunkan
kepada sebelumnya. Artinya al-Quran dan Injil, Zabur dan Taurat. Makna iman
kepada kitab sebelumnya menggabarkan bahwa al-Quran kelanjutan dari kitab lain
tersebut yang lebih lengkap, penjelas, dan menyempurnakannya.
Kita harus menyadari
bahwa sebelum Islam ada agama lain yang bersifat lokal dan primordial. Kemudian
Islam datang membawa rahmatan lil’alamin
bersifat global dan universal. Rahmatan
li’alamin artinya bahwa Islam untuk siapa saja, suku bangsa apapun didunia
ini, kapan pun dimanapun dan dalam kondisi
bagaimana pun. Oleh karena itu kebenaran Islam sebagai kepastian risalah
kenabian yang sempurna membangun sebuah sistem. Sistem ini disebut dengan dien. Dien ini membawa kita dekat dengan rida Allah. Tidak ada dien yang
mendapat ridla Allah Swt kecuali Islam. Inna dieana ‘indallahil Islam,
sesungguhnya tidak ada sistem dibawah naungan Allah kecuali Islam. Apapun
sukunya, apapun keyakinanan, maka Islamlah sistem yang menuju kebahagiaan dunia
akhirat.
Sistem dalam Islam
setidaknya ada 3 komponen, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan. Hadis ini dapat
dijadikan rujukan tentang komonen sistem Islam ini. Pada suatu saat Nabi dan
para sahabat sedang berbincang dalam suatu majelis tiba-tiba datang seorang
laki-laki ganteng, tinggi, berambut hitam, berjubah putih bersih, nampaknya ia
tidak datang dari tempat yang jauh. Kemudian ia duduk menempelkan lutut dan
tangan di paha Nabi lalu berkata :
hwAöã kfAp u~fQ êã2I êãdqA< dä^Y ÀhwAöã oQ
3=ç5ã 9j2i
ä}
Õ äa?eã /Ò%p ÕwJeã k~^%p êãdqA< ã9j2i lã p ê ã v ã ueã vlã 9tF%lã
ueänç.RY #]9Idä] w~çA u~eã #RË&Aã lã #~çeã /2%p läNi<hqJ%p
uç&ap u&by wi p êäæ oiÒ% lü dä] läj}öã oQ 3=ç5 ýYdä] u]9J}p ueýB}
3=ç5 ýYdä] À#]9I dä] r=EprR5 <9^eäæ oiÒ% p =5v hq~eãp ufA<p
ÁÁÁ !ã=} umýY rã=% ob% kelýY rã=% cmýa êã 9çR%lü dä] läB1öã oQ
ÄkfBi rãp<Å
Õ äa?eã /Ò%p ÕwJeã k~^%p êãdqA< ã9j2i lã p ê ã v ã ueã vlã 9tF%lã
ueänç.RY #]9Idä] w~çA u~eã #RË&Aã lã #~çeã /2%p läNi<hqJ%p
uç&ap u&by wi p êäæ oiÒ% lü dä] läj}öã oQ 3=ç5 ýYdä] u]9J}p ueýB}
3=ç5 ýYdä] À#]9I dä] r=EprR5 <9^eäæ oiÒ% p =5v hq~eãp ufA<p
ÁÁÁ !ã=} umýY rã=% ob% kelýY rã=% cmýa êã 9çR%lü dä] läB1öã oQ
ÄkfBi rãp<Å
Wahai
Muhammad terangkan kepadaku tentang Islam? Rasulullah Saw bersabda Islam
kamu bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad rasul utusan Allah,
kalian mendirikan shalat, kalian membayar zakat, kalian berpuasa dan kalian
haji jika mampu dalam perjalanan. Ia berkata : “benar.” (Umar bin Khatab) heran
dia bertanya kepada Nabi tentang Islam, dia juga yang membenarkan. Kemudian dia
bertanya: “Terangkan kepadaku tentang iman ?” Nabi bersabda kamu beriman kepada
Allah, Malaikat, kitab, rasul hari akhir dan iman terhadap takdir yang baik dan
yang buruk. Dia membenarkan lagi.
Kemudian ia bertanya lagi, terangkan kepadaku tentang ihsan. Nabi menjawab
kalian beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kalian tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu.....(HR. Muslim)
Dialog antara Nabi dan Malaikat Jibril
tentang sistem Islam. Sepertinya malaikat jibril menguji Nabi tentang Islam,
iman dan ihsan. Ternyata Nabi dapat menjawab dengan tepat secara runtut dan
langsung sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Jibril. (bersambung)